11 Januari 2022

Oleh Genesis Bengkulu

Genesis Bengkulu mendesak Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk memberikan rekomendasi kepada Kementerian ESDM dan Kementerian ATR/BPN RI guna mencabut Izin berusaha bagi perusahaan yang terbukti membangkang. Pasalnya, Terdapat 11 dari 17 perusahaan di Provinsi Bengkulu yang kembali masuk dalam PROPER (Program Penilaian Kinerja Perusahaan) peringkat merah periode 2020-2021.

Berdasarkan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan nomor SK.1037/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2021 tentang penilaian PROPER Periode 2020-2021 yang dilakukan  terhadap 2.593 perusahaan di Indonesia, menemukan sebayak 645 perusahaan teridentfikasi masuk dalam Peringkat Merah.

Dari 645 perusahaan tersebut, 17 perusahaan diantaranya beroperasi di Provinsi Bengkulu yang bergerak pada industri sawit, karet, batubara, emas dan pelabuhan batubara. Perusahaan tersebut adalah PT. Sinar Bengkulu Selatan, PT. Bio Nusantara Teknologi, PT. Pamor Ganda, PT. Agricinal, PT. Kencana Ketara Kewala, PT. Sandabi Indah Lestari, PT. Ciptamas Bumi Selaras, PT. Sapta Sentosa Jaya Abadi, PT. Agrindo Indah Persada, PT. Bengkulu Sawit Lestari II, PT. Sawit Mulia, PT. Bara Adhi Pratama, PT. Bencoolen Mining, PT. Injatama, PT. Injatama Pelabuhan, PT. Jambi Resources, PT. Tansri Madjid.

No Nama Perusahaan Jenis Industri Kabupaten
1 PT. Sapta Sentosa Jaya Abadi Sawit Mukomuko
2 PT. Pamor Ganda Karet Bengkulu Utara
3 PT. Injatama Pelabuhan Batubara Bengkulu Utara
4 PT. Agricinal Sawit Bengkulu Utara
5 PT. Kencana Ketara Kewala Sawit Bengkulu Utara
6 PT. Sandabi Indah Lestari Sawit Bengkulu Utara
7 PT. Sawit Mulia Sawit Bengkulu Utara
8 PT. Bara Adhi Pratama Batubara Bengkulu Utara
9 PT. Bencoolen Mining Batubara Bengkulu Utara
10 PT. Injatama Batubara Bengkulu Utara
11 PT. Bio Nusantara Teknologi Sawit Bengkulu Tengah
12 PT. Jambi Resources Batubara Lebong
13 PT. Tansri Madjid Emas Lebong
14 PT. Agrindo Indah Persada Sawit Seluma
15 PT. Bengkulu Sawit Lestari II Sawit Seluma
16 PT. Sinar Bengkulu Selatan Sawit Bengkulu Selatan
17 PT. Ciptamas Bumi Selaras Sawit Kaur

Tabel 1 : Daftar perusahaan Proper peringkat merah Priode 2020-2021 beroperasi di Provinsi Bengkulu

Hasil analisis Genesis Bengkulu Menemukan bahwa 11 dari 17 perusahaan di atas pernah masuk dalam PROPER Peringkat Merah pada tahun-tahun sebelumnya. Perusahaan tersebut adalah PT. Sinar Bengkulu Selatan, PT. Pamor Ganda, PT.  Agricinal, PT. Sawit Mulia, PT. Cipta Mas Bumi Selaras, PT. Sapta Sentosa Jaya Abadi, PT. Agrindo Indah Persada, PT. Injatama, PT. Jambi Resources, PT. Tansri Madjid dan PT. Injatama (Pelabuhan).

Analisis ini dilakukan berdasarkan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan tentang Hasil Penilaian peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup periode 2014 hingga 2021 dengan Nomor SK.557/Menlhk-Setjen/2015, SK.696/Menlhk/Setjen/Kum.1/12/2017, Nomor SK.269/Menlhk/Setjen/PKL.4/6/2020 dan SK.1037/Menlhk/Setjen/Kum.1/12/2021.

No Nama Perusahaan Jenis Industri Kabupaten Tahun
1 PT. Sapta Sentosa Jaya Abadi Sawit Mukomuko 2014-2015, 2018-2019, 2020-2021
2 PT. Pamor Ganda Karet Bengkulu Utara 2014-2015, 2018-2019, 2020-2021
3 PT. Agricinal Sawit Bengkulu Utara 2018-2019, 2020-2021
4 PT. Sawit Mulia Sawit Bengkulu Utara 2016-2017, 2020-2021
5 PT. Injatama Pelabuhan Batubara Bengkulu Utara 2014-2015, 2020-2021
6 PT. Injatama Batubara Bengkulu Utara 2014-2015, 2018-2019, 2020-2021
7 PT. Jambi Resources Batubara Lebong 2014-2015, 2018-2019, 2020-2021
8 PT. Tansri Madjid Emas Lebong 2018-2019, 2020-2021
9 PT. Agrindo Indah Persada Sawit Seluma 2014-2015, 2020-2021
10 PT. Sinar Bengkulu Selatan Sawit Bengkulu Selatan 2018-2019, 2020-2021
11 PT. Ciptamas Bumi Selaras Sawit Kaur 2018-2019, 2020-2021

Tabel 2 : Daftar perusahaan Proper peringkat merah Priode 2014-2021 beroperasi di Provinsi Bengkulu

Sehingga Genesis Bengkulu melalui direkturnya Egi Ade Saputra menyatakan, hasil analisis ini membuktikan bahwa langkah peringatan dan pembinaan yang telah dilakukan oleh Pemerintah kepada perusahaan yang ber-PROPER merah selama ini tidak tegas dan efektif.

“Pemerintah seharusnya melakukan Penegakan Hukum administrasi berupa pencabutan izin berusaha dalam hal ini direkomendasikan oleh Menteri LHK kepada Kementerian ESDM dan Kementerian ATR/BPN RI.”  Ungkap Egi

Hal tersebut didasarkan kepada PerMen LHK Nomor 1 Tahun 2021 tentang Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup di Pasal 45, dari hasil penilaian proper Menteri dapat melakukan pemberian penghargaan, pembinaan dan penegakan hukum. Dan di Pasal 48 ayat (1) dan (2) menyebutkan bahwa perusahaan yang mendapatkan proper merah dan hitam Menteri dapat melakukan penegakan hukum sesuai dengan peraturan perundang-undangan.