Jika berkeliling-keliling Desa Muara Dua, maka kita akan banyak sekali menemukan perkebunan kopi di dalamnya. Tentu saja, itu merupakan tanda bahwa mayoritas masyarakatnya adalah petani kopi. Seperti misalnya salah satu dusun bernama Kulik sialang yang merupakan bagian dari Desa Muara Dua, memiliki 500 HA lebih kebun kopi dengan luasan kepemilikikan paling sedikit dari masing-masing orang adalah 2 HA. Berkebun kopi adalah mata pencaharian utama masayrakat Desa Muara Dua. Namun, mata pencaharian ini juga mengalami keterancaman krisis iklim. Dimana suhu desa yang sudah menjadi lebih panas, debit air berkurang hingga tanah yang mulai gersang, menghambat peningkatan kualitas dan kuantitas hasil panen kopi.

Pagi hari yang cerah, di Desa Muara Dua, masyrakat melaksanakan kegiatan belajar bersama untuk pengotimalisasian lahan pertanian kopi sebanyak pada Juli 2023 lalu. Di fasilitasi oleh Selvia, kegiatan ini dilakukan disalah satu kebun warga yang dianggap kebun kopinya masuk kategori kebun yang baik. Di kebun inilah mereka belajar bersama.

Jika selama ini mereka menggunakan kertas dan dan pena di dalam ruangan, kali ini mareka menggunakannya di kebun kopi. Di kebun ini masyarakat belajar tidak dengan imajinasi, tetapi mereka dapat memperagakan dan melihat langsung dari tumbuhan kopi tersebut.

Pelatihan optimalisasi lahan pertanian di Desa Muara Dua digagas untuk meningkatkan kemampuan masyarakat mengelola dan merawat lahan pertanian secara optimal. Optimalnya pengelolaan dan perawatan lahan mereka ini diharapkan dapat mempertahankan kualitas dan kuantitas hasil panen mereka sehingga tidak memberikan dampak buruk bagi pendapatan keluarga. Dengan bertahannya kualitas dan kuantitas hasil panen di tengah krisis iklim yang telah memberi dampak, maka optimalisasi lahan ini menjadi langkah perlawanan masyarakat terhadap krisis iklim.

Seperti biasa, gelak tawa masyarakat menghiasi sesi ini. Gelak tawa ini memeriahkan aktivitas mereka sendiri yang di fasilitasi menggunakan metode Semua Orang Adalah Guru. Setiap mereka saling menjadi mentor secara bergantian. Diawali oleh 2 orang pertama yang dipilih dan dianggap sebagai pemilik kebun kopi terbaik di desa, kemudian dilanjutkan oleh yang lainnya. Setiap orang yang hadir memberikan pengetahuan berkebun mereka berdasarkan pengalaman mereka.

Setiap orang memiliki pengetahuan, dan masyarakat Desa Muara Dua memiliki pengetahuan berdasarkan pengalaman hidup puluhan tahun menjadi petani kopi. Basis inilah yag melatar belakangin metode Semua orang Adalah Guru digunakan. Sesi ini memberikan ruang pada masyarakat yang datang untuk menemukan apa yang sudah benar dilakukan, apa yang belum benar dilakukan, dan apa kendala, sehingga mereka berbagi pengalaman dan pengetahuan bersama dalam rangka bersama-sama meningkatakan kualitas tanaman kopi untuk mendapatkan hasil kopi yang bagus.

Difasilitasi oleh selvia, masyarakat petani yang  hadir sebagai peserta menuliskan jawaban jawaban berupa pengalaman mereka di kertas metaplan dan menempelkannya di kertas karton yang sudah disediakan. Menuliskan pengalaman oleh masyarakat ini dipandu oleh pertanyaan-pertanyaan dari fasilitator. Ada yang duduk berkumpul, ada yang duduk berpencar, namun instruksi fasilitator tetap dapat terdengar. Mereka tidak ragu dalam menggunkan metaplan dan pena meskipun di kebun. Mereka mengamati kebun kopi, mengingat kebun kopi mreka sendiri, dan mencatatnya pada kertas.

Selain menggunakan metode Semua orang adalah guru, fasilitator juga menggunakan metode couching dengan memberikan pertanyaan pertanyaan yang sifatnya menggali untuk membantu menemukan solusi yang lahir dari masyarakat itu sendiri. Sebagai solusinya, kemudian mereka sepakat akan melaksanakan solusi “tekun dalam melakukan pembersiahan rumput, tunas, ranting, daun, korengan dan semut pada kebun kopi mereka” dalam 1 tahun kedepan untuk membuktikan perubahan kualitas kebun kopi mereka.

Kedua metode ini digunakan fasilitator untuk membangun kemandirian masyaraktat dalam memperkaya pengetahuan dan keterampilan mereka. Kemandirian ini adalah langkah awal masyarakat sebelum melakukan pelatihan peningkatan kualitas produksi kopi pada masa yang akan datang.